Demokrat Ungkap Ada Dugaan Kuat Keterlibatan Pemegang Kekuasaan dalam Kasus Perusakan Baliho di Pekanbaru 

Demokrat Ungkap Ada Dugaan Kuat Keterlibatan Pemegang Kekuasaan dalam Kasus Perusakan Baliho di Pekanbaru 
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninjau langsung atribut ucapan selamat datang SBY ke Riau, di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Sabtu (15/12) pagi. (Virda Elisya/JawaPos.com)

RIAUSKY.COM - Aksi yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan merusak atribut kampanye partai Demokrat membuat kader partai besutan SBY itu geram. Investigasi pun dilakukan untuk mengungkap dalang di balik aksi perusakan tersebut.

Ketua Bantuan Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahean mengaku, pihaknya telah menerjunkan sejumlah orang ke Riau untuk mengungkap aktor di balik perusakan atribut kampanye partainya. Mereka menyelidiki dari pengakuan salah satu pelaku yang berhasil ditangkap oleh DPC Partai Demokrat Riau.

"Tadi malam kami menelusuri beberapa tempat dan lokasi. Termasuk mengunjungi sebuah daerah yang diduga tempat bekerja pelaku yang diamankan kemarin," kata Ferdinand seperti dilansir JawaPos.com, Minggu (16/12).

Dari hasil investigasi tersebut, Ferdinand sangat yakin bahwasanya ada keterlibatan dari kekuatan pemegang kekuasan dari rusaknya puluhan atribut kampanye partai Demokrat di Riau. Dia pun memiliki bukti otentik untuk ungkap hal tersebut.

"Kami menemukan informasi-informasi dan bukti bahwa ini kuat dugaan adanya kordinasi dan perintah dari kekuasaan. Kami juga memiliki sebuah bukti yang sangat kuat yang bisa menjadi petunjuk kuat bahwa ini ada campur tangan kekuasaan," lanjutnya.

Kendati demikian, Ferdinand masih enggan membocorkan bukti apa yang dimiliki oleh partai Demokrat dari hasil investigasinya semalam. Dia meminta awak media untuk bersabar menunggu terkait bukti otentik yang dimiliki partainya.

"Bukti ini belum bisa kami buka sekarang. Ada saatnya nanti," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim perusakan atribut kampanye Partai Demokrat bukanlah kebiasaan dari kader partai besutan Megawati tersebut. 

"Jadi kalau ada yang mengatakan, di Pekanbaru sana, kita dituduh kader PDIP ada yang merusak bendera Demokrat, itu bukan watak, itu bukan karakter PDIP, " ujar Hasto di Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (15/12).

Hasto juga mengutuk keras berbagai provokasi yang menganggu jalannya tahapan pemilu. Termasuk cara-cara kotor dengan merusak atribut kampanye parpol lain.

"PDIP tidak pernah main sembunyi-sembunyi. Kami selalu di ruang terbuka. Tidak ada untungnya bagi kami merusak atribut partai lain. Apalagi Demokrat," katanya.

"Kami mengutuk keras berbagai provokasi yang menganggu jalannya tahapan pemilu," tambahnya.

Atas dasar itu, Hasto mendorong supaya Demokrat melaporkan masalah itu ke ranah hukum. Sehingga tidak ada tudingan dari masyarakat bahwa kasus itu merupakan sebuah melodrama.

"Atas kejadian tersebut, PDI Perjuangan meminta aparat penegak hukum untuk bertindak tegas dan tuntas," katanya. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index